Sabtu, 30 November 2024

terapi jiwa










 Survei Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa satu dari

setiap 1.000 penduduk dunia mengalami Sakit Jiwa. Direktur Jenderal Bina

Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan, bahwa dari populasi orang dewasa di Indonesia yang mencapai 150 juta jiwa,

sekitar 11,6% atau 17,4 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional

atau gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi.2

Pokok - pokok hasil survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun

2013 yang belum lama ini dilaksanakan pada 02 Desember 2013,

mengungkap fakta menarik mengenai prevalensi Sakit Jiwa di Indonesia.

Prevalensi Sakit Jiwa pada penduduk Indonesia 1,7 per mil.3 Data penelitian

di atas menyatakan bahwa penderita gangguan jiwa dari tahun ketahun

meningkat jumlahnya, baik itu Sakit Jiwa ringan, sedang, maupun berat.

Penderita Sakit Jiwa tidak mengenal usia baik usia remaja, dewasa bahkan

lanjut usia dapat mengalami masalah gangguan jiwa.

Sakit Jiwa sesungguhnya sama dengan gangguan jasmaniah lainnya.

Hanya saja Sakit Jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari yang ringan seperti

rasa cemas, takut hingga yang tingkat berat berupa sakit jiwa atau kita kenal

sebagai gila.4 Kecendrungan Sakit Jiwa akan semakin meningkat seiring

dengan terus berubahnya situasi ekonomi dan politik kearah tidak menentu,

prevalensinya bukan saja pada kalangan menengah kebawah sebagai dampak

langsung dari kesulitan ekonomi, tetapi juga kalangan menengah keatas

sebagai dampak langsung atau tidak langsung ketidak mampuan individu

dalam penyesuaian diri terhadap perubahan sosial yang terus berubah.

Kategori penderita kesehatan jiwa pun kian luas.5 Mereka berasal dari

beragam tingkat sosial. Mulai miliarder hingga miskin papa. Parahnya, ada

kecenderungan penyakit kesehatan jiwa belakangan lebih banyak diderita

kelompok usia produktif, yakni 18–30 tahun. Dalam perkembangannya, sebagian dari masyarakat sudah mulai

menyadari bahwa penyakit ini bukanlah disebabkan karena kutukan,6

melainkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pikirannya.7

Sehingga tidak heran jika masyarakat mulai mengakses rumah sakit

sebagai rujukan media pengobatan. pengobatan terhadap pasien Sakit Jiwa

di Rumah Sakit dilakukan oleh Dokter, Perawat, Psikolog, Terapis dan

juga Pekerja Sosial. Masing-masing profesi tersebut memiliki peran yang

berbeda-beda dalam penanganan pasien Sakit Jiwa.

Namun untuk mengakses rumah sakit sebagai media pengobatan

tampaknya sulit dijangkau oleh masyarakat dikarenakan mahalnya biaya

pengobatan yang harus dikeluarkan jika ingin mendapatkan pelayanan medis,

bahkan program badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) belum mampu

menjangkau permasalahan Sakit Jiwa, hal ini dikarenakan tidak adanya

rujukan untuk hal kejiwaan dari program BPJS.

Sebagai sarana alternative dalam penyelesaian masalah Sakit Jiwa

yakni dengan menggunakan psikoterapi8 dengan pendekatan spiritual adalah

salah satu cara mengatasi Sakit Jiwa dan permasalahan seseorang.9 Penerapan

psikoterapi spiritual yang menitikberatkan pada pendekatan keagamaan untuk

menyembuhkan Sakit Jiwa10 sudah biasa dipraktikkan oleh para ustad dan

terapis yang ada di pesantren al-fateh. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana intervensi

pasien sakit jiwa yang dilakukan oleh ustad/terappis yang ada di pesantren

al-fateh Nongsa di Batam, serta untuk mengetahui Faktor apa saja yang

mempengaruhi psikoterapi spiritual dalam mengatasi Sakit Jiwa Nongsa di

Batam Kepulauan Riau.

Dari informasi yang peneliti peroleh bahwa praktik ini membantu

kesembuhan pasien dengan gangguan kejiwaan dari segi waktu dan biaya

sangat efisien dan lebih terjangkau. Terutama bagi pasien yang memiliki

keyakinan akan agama sebagai jalan keselamatan dunia dan akhirat, hal ini

akan lebih memantapkan masyarakat untuk memilih terapi ini sebagai sarana

penyembuhan. Pendekatan Spiritual Psychotherapy yang dikembangkan oleh

pondok pesantren Al Fateh Nongsa di Batam Kepulauan Riau meliputi klinik

terapi, konsultasi kejiwaan, senam pernafasan untuk penyembuhan, zikir

rutin setiap solat terutama setelah solat maghrib.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi kasus

(case studies),11 dapat disebut juga penelitian lapangan.12 Dalam penelitian

kasus, unit yang diteliti lebih sempit tetapi mendalam.13 Terletak di kota

Batam tepatnya di Kecamatan Nongsa Kelurahan Sambau desa Teluk mata

ikan Kepulauan Riau, Pondok ini dipimpin oleh KH. Muhammad Sholehan

atau lebih dikenal dengan pak sholeh. Pondok ini didirikan pada tahun 2001

dengan tujuan melakukan program rehabilitasi kejiwaan bagi penderita sakit

jiwa, pecandu NAPZA, remaja-remaja nakal dan orang-orang yang

mengalami gangguan kejiwaan dengan menggunakan pendekatan yang

didasarkan pada Al-Qur’an, hadits dan ijtihad para ulama, yaitu dengan

mandi taubat, shalat fardlu dan sunah, dzikir, minum air cendawan yang

dipercaya memiliki khasiat yang banyak.Jurnal Madaniyah, Volume 10 Nomor 1 Edisi Januari 2020 ISSN (printed) : 2086-3462

Miftahuddin, dkk., Psikoterapi Spiritual untuk Mengatasi ISSN (online) : 2548-6993

Sakit Jiwa

151

B. Pembahasan

Jumlah pasien sakit jiwa yang datang di Pondok Pesantren Al-Fateh

sejumlah 80 orang yang berusia diantara usia 12-60 tahun tahun, sejak

meninggalnya KH. M. Solihan memang terjadi penurunan jumlah pasien

yang datang, secara jelas jumlah pasien tidak bisa dipastikan karena yang

masuk tidak pernah dicatat dengan baik oleh pihal pondok, dan orang keluar

masuk yang stres, stres parah. Mengenai kegiatan yang dilakukan di dalam

pesantren untuk penyembuhan pasien dengan Pemberian obat fisik dengan

menggunakan cendawan yang telah didoakan berguna sebagai detox dari

semua penyebab masalah kejiwaan dikarenakan unsur fisik, ba’da ashar

mengaji Al-Qur’an dan ba’da maghrib kembali mendo’akan serta membaca

Yasin, tahlil untuk para pasien yang ada di pesantren Al-Fateh.14

Penggunaan cendawan dipercaya mampu menyembuhkan semua

penyebab penyakit dari kegilaan serta penyakit menyertai kegilaan tersebut,

semua pasien yang masuk ke pesantren al-fateh akan mendapatkan 10 botol

air cendawan yang berguna sebagai langkah awal terapi yang diberikan. Ada

perlakukan khusus setiap terapis terhadap cendawan misal tidak boleh

dipegang oleh wanita yang dalam haid, dan harus di rendam dengan air teh

guna meredahkan rasa asam yang di timbulkan dari cendwan.

Pemberian air tersebut diharapkan mampu menyembuhkan penyakit

dari dalam tubuh klien baru lah setelah itu dilihat perkembangan setelah

minum 10 botol air cendawan, para terapis juga mengatakan bahwa

pendekatan dengan menggunakan air cendawan ini sangat ampuh mengatasi

kegilaan yang disebabkan kecanduan narkoba, yang sudah dibuktikan pasien

narkoba dalam penangan terapi yang diberikan terapis.

Pondok Pesantren Al-Fateh telah mengatasi 60 orang sakit jiwa dari 80

orang sakit jiwa yang ada di pesantren Al-Fateh, dan orangdengan sakit jiwa yang ada di ukkan keluarga da nada juga yang diantar dari berbagai latar

belakang agama yang beragam, pengurus pesantren alfateh mengungkapkan

tidak pernah mencari, tapi setiap yang di antar kami terima. Sebab kami tidak

menolak dan meyakini semua datang dari Allah. Sementara untuk keluarga

ada yang menjenguk, ada yang setelah diantar tapi tidak pernah dijenguk lagi,

ada juga yang dijenguk setiap hari.

Pengobatan yang dilakukan di pesantren Al-fateh dimulai dari

pengobatan secara dzahir terlebih dahulu setelah itu dilihat penyakitnya, dan

setelah tahu kita berikan obat untuk diminum, syari’at bathinnya kita bacakan

Yasin, tahlil, do’a dan meminta kepada Allah supaya Allah sembuhkan.

Setiap selepas shalat dhuha kami berjama’ah, shalat hajat selepas shalat

zhuzur memohon kepada Allah agar yang sakit diberikan kesembuhan oleh

Allah SWT. Syari’at hakikatnya ialah yang bertanggunga jawab kepada yang

sakit disuruh meminta langsung kepada Allah SWT. Cara ini diajarkan

langsung oleh terapis untuk cara meminta kepada Allah yang pasti dijawab. Biasanya pihak pasien diminta untuk mengikuti langkah-langkah

penyembuhan yang diberikan oleh pesantren agar doanya dikabulkan,

menurut terapis ada tiga cara. Yang pertama bersungguh-sungguah, kedua

beramai-ramai/berjama’ah, ketiga bernazar. Kita suruh syariat dan hakikatnya

mereka bernazar, ke pesantren Al-Fateh.15

Pondok Pesantren Al-Fateh ibarat payung dunia dan tidak terbatas

untuk orang satu golongan saja namun difungsikan untuk siapa saja yang

ingin bergabung. Untuk orang yang ingin mendapatkan kesembuhan juga

bisa dengan menuliskan nama apabila sudah di tulis maka dibacakan do’a,

Yasin, Tahlil setiap hari dan istiqamah secara terus-menerus insya Allah

dapat menyembuhkan.

Pengobatan dengan zikir, yang dilakukan setiap selesai sholat dan

pembacaan yasin untuk semua pasien yang mengikuti pengobatan di

pesantren Al-Fateh, Zikir dapat mengembalikan kesadaran seseorang yang

hilang, sebab aktivitas zikir mendorong seseorang untuk mengingat,

menyebut kembali hal-hal yang tersembunyi dalam hati.16 Zikir juga mampu

mengingatkan seseorang bahwa yang membuat dan menyembuhkan penyakit

hanyalah Allah SWT semata, sehingga zikir mampu memberi sugesti

penyembuhan. Inilah pentingnya berdzikir dalam membentuk kepribadian

manusia. Dengan selalu berzikir kepada Allah, super ego akan selalu

mendapat "makanan". Super ego akan berfungsi sebagai alat kontrol bagi

perilaku manusia secara baik. Dengan zikir manusia akan sejahtera jiwanya,

sehingga sejahtera pula tingkah laku individu dan sosialnya. Mereka akan

mampu menerima kenyataan yang ada, dan dapat meletakkan hakekat

kemanusiaan yang betul-betul insani.17

Setiap pasien yang masuk ke pesantren al-fateh diharuskan bernazar

untuk kesembuhan hal ini berguna agar niat untuk sembuh semakin

meningkat dan menyerahkan semua kepada Allah SWT semua kesembuhan

pasien. Melakukan zikir sama halnya nilainya dengan terapi rileksasi, yaitu

satu bentuk terapi dengan menekankan upaya mengantarkan pasien

mngurangi ketegangan atau tekanan psikologis. Kunci utama keadaan jiwa

mereka itu adalah karena melakukan zikir. Seperti firman Allah SWT yang

berbunyi : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah

hati menjadi tenteram.“ (QS. Al-Ra’d:28)

Terapi dengan menggunakan Doa juga dilakukan untuk memohonan

kepada Allah SWT agar segala gangguan dan penyakit jiwa yang dideritanya

hilang. Allah yang memberikan penyakit dan Allah yang memberikan

kesembuhan. Doa dan munajah banyak didapat dalam setiap ibadah, baik

dalam shalat, maupun dalam aktivitas sehari-hari. Agar doa dapat diterima

maka diperlukan syarat-syarat khusus, diantaranya dengan membaca istighfar

terlebih dahulu. Istighfar tidak hanya berarti memohon ampunan kepada

Allah, tetapi lebih esensial lagi yaitu memiliki makna taubat.

Mendekatkan diri pada Yang Maha Esa. Pintunya hati dan kuncinya

adalah ikhlas dan doa. Ikhlas pun butuh kemampuan dan kekuatan dari Yang

Maha Kuasa. Jadi niatkan untuk ikhlas dan berdoalah untuk ikhlas terhadap

masalah yang sedang dihadapi. Proses Doa (meminta, meyakini dan

menerima) bukanlah 3 kegiatan terpisah, melainkan kegiatan 3 in 1 pada saat

yang sama sekaligus. Dengan bantuan Tuhan, semua menjadi mungkin.

Tuhan Maha Pemberi, bukan Maha Pemaksa.18

Dalam kondisi ikhlas dan berdoa secara sungguh-sungguh, otak

memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang

merasa nyaman, tenang dan bahagia. Dampaknya adalah imunitas tubuh

meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil

dan kapasitas indra meningkat. Sehingga perbaikan dari dalam, mulai

ditampilkan keluar. Emosi membaik, maka fisik jadi lebih baik dan bugar.19

Setiap pasien juga diajarkan Shalat apapun agama mereka, ini berlaku

untuk setiap pasien yang sudah tidak lagi agresif yang ditandai dengan tidak

melakukan penyerangan kepada terapis atau sesama pasien dan tidakpula

menyakiti diri sendiri, pendekatan sholat dilakukan karena secara aspek

terapeutik, sholat mampu menyehatkan fisik dengan gerakan-gerakan sholat

yang mampu mengaktifkan kerja fisik yang nantinya mampu membuat klien

merasakan ketenangan. Bacaan dalam pelaksanaan shalat merupakan ucapan

yang dipanjatkan pada Allah SWT yang berisikan pujian pada Allah SWT

juga berisikan doa dan permohonan pada Allah agar selamat di dunia dan

di akhirat. Proses shalat pada dasarnya adalah terapi yang tidak berbeda

dengan terapi "self-healing" dengan mensugesti diri sendiri dengan

mengucapakan hal-hal yang baik pada diri sendiri agar memiliki sifat

yang baik tersebut, perlahan-lahan membawa pasien masuk kembali dalam

kesadaran dan kewarasannya.

Pesantren Al-Fateh juga memberikan terapi dengan mandi di air laut,

hal ini dilakukan untuk semua pasien sakit jiwa. Saat berendam dalam air

laut, ion- ion dan mineral yang terkandung di dalamnya akan bekerja dengan

menembus pori-pori kulit pasien. Yang dipercaya memiliki khasiat yang bisa

dirasakan setelah berendam di air laut ini di antaranya:

1. Melancarkan sirkulasi darah;

2. Melenturkan atau merelaksasi otot sehingga tubuh terasa segar;

3. Menormalkan tekanan darah;

4. Menormalkan kembali sel-sel syaraf;

Pasien dibawa ke laut pada pagi hari yakni jam 6.00-7.30 untuk

berendam di air laut yang diawasi langsung oleh terapis agar pasien tidak

melakukan hal yang berbahaya, terapi mandi air laut ini dilakukan dengan

cara pasien di remdam sampai merasa kedinginan sambil di doakan, terapi ini

berguna untuk mengaktifkan otaknya kembali. Itu dilakukan seminggu dua

kali tergantung kondisi klien. Lalu dilihat apakah ada perubahan. Jika sakit

jiwanya baru atau belum lama terjadi maka akan langsung terlihat

perubahannya. Tetapi bagi mereka yang gangguannya sudah lama (mendarah

daging), perubahannya akan terlihat sangat lambat. Untuk melihat

kesembuhan, dilihat dari cara pasien berkomunikasi, setelah hampir 50 %

sembuh maka pasien akan diganbungkan dengan pasien yang lain yang sudah

hampir sembuh.20

Sudah banyak yang merasakan manfaat dan khasiat dari berendam air

laut di pagi hari ini bagi pasien sakit jiwa. Mereka berangsur-angsur pulih

dari penyakitnya. Tentu saja tidak pulih seketika, namun 2 sampai 3 minggu

berendam secara rutin di pagi hari. Sudah banyak mencoba berendam di pagi

hari selama seminggu seminggi. Pasien setelah berendam badan terasa segar,

napas kita terasa lebih panjang. Otot-otot pun terasa lebih lemas.21

Terapi mandi air laut sebenarnya dikhususkan untuk mereka yang

sangat parah tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk mereka yang

mengalami sakit jiwa yang tidak terlalu parah, air laut dipercaya memiliki

khasiat pengobatan untuk pemulihan keadaan mental klien, air laut dipercaya

oleh para terapis memiliki komposisi yang sama dengan tubuh manusia yang

mampu dengan mudah diserap kedalam tubuh manusia.

Dukungan keluarga sebenarnya sangat dibutuhkan, jika dukungan dari

keluarga menunjukkan hal yang positif dan baik. Setiap keluarga

memberikan dukungan yang membuat penderita sakit jiwa yaitu anggota

keluarganya ada yang memperhatikan dan keluarga selalu berusaha untuk

melakukan yang terbaik agar anggota keluarganya dapat sembuh. Sikap

Keluarga yang seperti ini mampu mempengaruhi pasien secara kognitif,

afektif dan kecenderungan sikap yang baik dan positif juga berdampak pada

pasien.


Terapi yang ada di al-Fateh dalam penyebuhan sakit jiwa dengan

Menggunakan pendekatan pengobatan herbal dengan cendawan ajaib dengan

menyembuhkan keadaan fisik pasien sakit jiwa. Menggunakan terapi Zikir,

Do’a, Sholat sebagai pendekatan ruhani untuk membawa pasien pada

kesadaran dan kewarasan. Menggunakan terapi air laut sebagai pendekatan

yang bermanfaat dan khasiat dari berendam air laut di pagi hari ini bagi

pasien sakit jiwa. Mereka berangsur-angsur pulih dari penyakitnya. Semua

pasien harus memliki nazar sembuh yang di bayarkan oleh keluarga pasien

sebagai bentuk sukur, hal ini berguna menanamkan niat sembuh pada pasien.








Related Posts:

  • terapi jiwa Survei Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa satu darisetiap 1.000 penduduk dunia mengalami Sakit Jiwa. Direktur Jenderal BinaUpaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan, bahwa dari populasi oran… Read More